Gunungkidul, JOGJA TV|Masyarakat Jawa biasanya menggelar tradisi Nyadran pada bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa. Namun masyarakat Dusun Kedondong Sedono, Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul menggelar tradisi Nyadran pada bulan Besar tepatnya pada hari senin legi atau kemis legi dalam perhitungan Jawa. Mereka menggelar Nyadran di makam petilasan GRM. Sumadi dan GRAy. Sudarminah yang terletak di pedukuhan tersebut. Sesaji berupa ingkung ayam, nasi kuning dan juga aneka hasil bumi dipersembahkan warga untuk tradisi Nyadran ini.
Kahono, Juru Kunci Pasarean GRM. Sumadi dan GRAy. Sudarminah mengatakan tradisi nyadran Gedong Pulosari digelar untuk memperingati wiyosan atau ulang tahun GRM. Sumadi dan GRAy. Sudarminah yang keduanya merupakan putra dan putri Sri Sultan Hamengku Buwono II. Tradisi Nyadran sebenarnya ini wiyosan, kalau kita ulang tahun lah, ulang tahun Eyang, katanya.
Lebih lanjut Kahono menjelaskan bahwa makam petilasan GRM. Sumadi dan GRAy. Sudarminah yang berada di desa tersebut usinya sudah 260 tahun. Bahkan sejak tempat tersebut masih berupa hutan belantara dan belum dihuni oleh manusia satu pun. Eyang itu sumare di sini sudah sekitar 260 tahun yang lalu, daerah sini belum ada manusia, katanya.
Untuk memperingati putra dan putri Sri Sultan HB II yang pernah menapakkan jejak di tempat itu warga setempat kemudian menggelar upacara Nyadran di makam petilasan GRM. Sumadi dan GRAy. Sudarminah. Penyelenggaraan Nyadran Gedhong Pulosari dilakukan rutin setiap setahun sekali yakni pada bulan Besar, tepatnya pada hari senin legi atau kamis legi.
Pada saat pelaksanaan Nyadaran warga berbondong-bondong ke makam Gedhong Pulosari sejak pagi hari. Mereka membawa persembahan berupa makanan dan gunungan hasil bumi. Sesaji tersebut diserahkan kepada juru kunci kemudian juru kunci menghaturkan sesaji tersebut kepada arwah Eyang Sumadi dan Eyang Sudarminah. Setelah selesai didoakan gunungan kemudian diperebutkan kepada warga yang datang sebagai wujud ngalab berkah.
Tradisi Nyadran di kompleks makam Gedhong Pulosari, Dusun Kedondong Sedono, Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul rutin digelar warga setiap bulan Besar pada penanggalan Jawa. Tradisi ini merupakan salah satu kekayaan budaya warga Gunungkidul yang penting untuk dilestarikan hingga ke anak cucu agar budaya Jawa tidak hilang ditelan masa.(Rum) Sumber: Adiluhung, Selasa (02/05/17).