Sleman, JOGJA TV| Dunia perkuliahan memberikan kesempatan bagi setiap mahasiswa untuk bertemu dengan orang baru yang memiliki keunikan masing-masing. Membangun pertemanan dengan berbagai latar belakang dan pengalaman beragam seakan ajang yang dilombakan. Tidak sebatas teman yang saling kenal saja melainkan bagaimana menjaga pertemanan tersebut sampai jangka waktu yang tak terbatas dan banyaknya relasi tentu menjadi pondasi penting dalam membangun karier kedepannya.
Selesainya masa perkulihaan tentu tak berarti selesai pula masa pertemanan. Hal ini yang dijadikan oleh IKAPERTA atau Ikatan Keluarga Alumni Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) yang diketuai oleh Bambang Subiyanto untuk mengadakan reuni akbar mulai angkatan pertama yakni angkatan 1968-2014. Acara ini akan meriah karena bersaman dengan Dies UPN yang ke-60.
Ditegaskan oleh Muhammad Kundarto, S.P., M.P selaku Sekjen IKAPERTA bahwa temu alumni ini bukan kali pertama diadakan melainkan merupakan hajatan dua tahunan yang rutin diselenggarakan. Pada tahun ini, kepanitiaan yang dibentuk juga cukup lengkap mulai angkatan 1979-2013.
Mengadakan reuni mulai angkatan pertama sampai sekarang bukan tanpa alasan. Perubahan yang cukup kontras antara era millenial dengan era 70-an yang serba manual menjadi alasan dan tantangan tersendiri bagi IKAPERTA. Antara alumni senior dengan alumni millennial yang lekat denganmedia sosial tentu butuh penyesuaian dalam bersilaturrahmi. Oleh karena itu slogan Ngumpul, Ngemil, Ngevlog, diharapkan mampu menggabungkan generasi tua dengan generasi muda.
Hajatan besar yang bertemakan Harmoni Jaman Now ini diketuai oleh Satriawan Yosrisal dari angkatan 1996. Acara ini akan diselenggarakan tanggal 15 Desember 2018 mulai pukul 09.00-16.00 di dua tempat, yaitu di Gedung Fakultas Pertanian UPN untuk registrasi dan photo sesion serta di Kebun Praktik Widomartani untuk pesta kebun .
Silaturrahmi ini akan banyak menghabiskan waktu di Kebun Praktik Widomartani, nantinya disana akan ada outbond, penanaman pohon langka, serah terima gazebo yang disumbang oleh ketua alumni, dilanjutkan live music dan pembagian doorprize. Setiap angkatan berpartisipasi dalam memberikan tanaman yang khas sehingga nantinya dapat menjadi tempat yang dituju ketika ke kampus. Acara ini semakin meriah dengan stand dari beberapa mahasiswa untuk memamerkan makanan temuannya yang disubsidi sepenuhnya oleh panitia. Begitu juga stand untuk para alumni yang memiliki usaha dan berpartisipasi menunjukkan karyanya. Pastinya temu alumni ini akan memberikan warna yang berbeda dan menjadi lebih fun dalam menjalin kebersamaan.
Mendukung acara Harmoni Jaman Now, telah dapat sumbangan dua jenis bibit tanaman langka dari Bambang Subianto (Ketua IKAPERTA), yakni bibit kelapa kopyor yang mana varitas kelapa yang benar-benar kelapa kopyor dan durian merah khas Banyuwangi yang belum ada di Yogyakarta. Disamping ajang silaturrahmi, acara ini juga menjadi moment melestarikan kekayaan tanaman langka dan menjadi ajang bertukar ide kreatif antar alumni.
Output dari acara ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk adik-adik angkatan selanjutnya supaya tetap positif dan optimis menggeluti dunia pertanian sekaligus memotivasi adik-adik yang sedang berkuliah di Fakultas Pertanian bahwa dunia pertanian itu luas dan beragam. Melihat dunia pertanian sekarang semakin ditinggalkan dengan image yang dibayangkan yaitu selalu panas-panasan, kotor, selalu membawa cangkul, dsb. Hingga tidak melihat hal lain bahwa ilmu yang digali disini dapat menjadi ladang kesuksesan harap Satriawan Yosrisal, S.P., M.P.
Perwakilan dari fakultas Pertanian UPN, Mufid menambahkan bahwa acara ini menjadi moment untuk semua alumni berkumpul dan sharing tentang apa saja yang harus ditambahkan di pendidikan terkait keterampilan dan kompetensi yang diperlukan. Sehingga ketika mahasiswa lulus, mereka mengetahui tentang kebutuhan pasar. Selain itu, hubungan antar alumni yang sudah sukses bekerja dengan calon alumni dapat terkoneksi sehingga nantinya ada jaminan lapangan pekerjaan bagi sajana muda pertanian UPN. (Tim Web Jogja TV) Sumber : Jogja Now, sabtu, 27/10/18).