Bantul, www.jogjatv.tv Belasan pemuda yang berasal dari Kelurahan Tamanan Banguntapan Bantul, Senin (19/10) mengamuk di Puskesmas Banguntapan 2. Mereka membanting kursi tunggu dan sejumlah berkas yang digunakan sebagai media pelayanan pasien. Para pasien yang terkejut dengan ulah sekelompok pemuda tersebut berlarian keluar dari area puskesmas. Personil polisi dan TNI yang berada di sekitar lokasi segera melakukan upaya preventif sehingga amukan massa tidak meluas.
Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga atas palayanan petugas puskesmas yang dinilai tidak memanusiakan pasien. Koordinator aksi, Tri Yuwono alias Gandung mengatakan, warga merasa geram dengan buruknya layanan Puskesmas Banguntapan 2. Dalam seminggu terakhir, terdapat tiga kasus gawat darurat yang tidak tertangani dengan baik sehingga menyebabkan pasien meninggal dunia. Selain itu mobil ambulans yang seharusnya digunakan untuk kepentingan darurat, juga tidak pernah digunakan dengan berbagai alasan.
Sementara itu Kepala Puskesmas Banguntapan 2, Dr. Sugondo mengakui, jika selama ini pelayanan di puskesmas yang dipimpinnya belum maksimal. Namun Dr. Sugondo menyanggah jika puskesmas menelantarkan pasien gawat darurat. Petugas medis memiliki prosedur pelayanan yang cukup ribet, dan para petugas selalu berupaya menjalankan perawatan sesuai dengan prosedur. Meski demikian, jika memang masyarakat menghendaki adanya peningkatan layanan kesehatan, maka sebisa mungkin pihaknya akan melakukan perbaikan pelayanan .
Sebenarnya pihak puskesmas bersama dengan camat berencana menggelar audiensi dengan warga yang tak puas dengan pelayanan Puskesmas Banguntapan 2 di Kantor Desa tamanan. Namun tanpa sebab yang jelas, belasan pemuda yang emosi justru mampir ke puskesmas terlebih dahulu dan kemudian mengamuk. (Anang Zainuddin)