Yogyakarta, www.jogjatv.tv Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki solusi baru untuk mengatasi persoalan sampah plastik, yakni melalui penerapan ecobrick. Ecobrick, yang diperkenalkan di Yogyakarta oleh Russel Maier dari Kanada dan Ani, antropolog asal Kotagede, adalah suatu sistem untuk mengelola dan menggunakan ulang sampah plastik. Basis dari sistem ini adalah botol minuman plastik, yang digunakan untuk menyimpan sampah plastik. Botol-botol yang telah padat berisi sampah plastik ini yang mana disebut ecobrick kemudian dirangkai untuk membuat dekorasi, atau bahkan mebel yang berfungsi. Sejauh ini, ecobrick sudah dirangkai menjadi kursi sederhana, menara, dan panggung kecil. Bahkan, ecobrick berpotensi untuk dirangkai menjadi pagar dan fondasi taman bermain sederhana.
Melihat potensi sistem ecobrick, BLH Kota Yogyakarta telah mencanangkan ecobricks sebagai bagian dari sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas. Lebih jauh, BLH juga berencana menggelar lomba karya ecobricks, mulai tingkat RW se-Kota Yogyakarta.
Kepala BLH Kota Yogyakarta, Suyana, menjelaskan, penerapan sistem ecobricks untuk penanganan sampah plastik ini tidak hanya akan dikenalkan di lingkungan komunitas masyarakat, namun juga di sekolah-sekolah. Diharapkan sistem ini bisa mengurangi volume sampah di Kota Yogyakarta, yang kini berkisar antara 200-250 ton perhari.( Hari Atmaja )