Magelang, www.jogjatv.tv Candi Asu yang berada dilereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang nampaknya kurang mendapat perawatan dari Pemerintah Daerah setempat, selain sampah, sebagian bangunan banyak yang hilang dan berlumut.
Candi yang berada dilereng barat Gunung Merapi, Dusun Candipos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, memang tidak biasa baik dari segi ukuran maupun namanya yang tidak lazim. Candi tersebut ditemukan oleh orang belanda bernama De Plink. Candi Asu atau candi aso yang bisa diartikan tempat istirahat memiliki bekas sumur sedalam 5 meter dari catatan sejarah Candi Asu berdiri pada masa Raja Prabu Hayuwangi Darmalih sekitar abad kedelapan menjelang masa hindu budha. Mitos yang berkembang di masyarakat Candi Asu atau Candi Aso dipercaya sebagai bangunan makam atau tempat peristirahatan Prabu Hayuwangi Darmalih.
Bangunan Candi Asu kini sudah tak sempurna, dengan memiliki 9 anak tangga, tinggi candi kini hanya tersisa sekitar 5,5 meter saja dan Candi Asu sudah tak memiliki atap utama bahkan beberapa ukiran batu andersit juga nampak lapuk dimakan usia. Padahal Candi Hindu tersebut sudah tercatat di Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia nomor PM.03 PW.007MKP2010 serta dilindungi oleh Undang- Undang RI No 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Minimnya perawatan Candi Asu tersebut mendapat keluhan dari para pengunjung. Seperti halnya pengunjung asal temanggung, Novita Nila Dewi, kecewa dengan minimnya perawatan terhadap candi yang memiliki sejarah dan bangunannya yang bagus. ( Yuki Pramudya )