Klaten, www.jogjatv.tv Keluarga Bayu Oktaviyanto, salah satu ABK asal Dukuh Miliran, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina terus menunggu kepastian akan keselamatan anggota keluarganya serta 9 ABK lainnya. Selain mencari informasi dari berbagai media, orang tua Bayu, Sutomo, selalu menunggu telepon dari pihak perusahaan tempat anaknya bekerja. Kabar terakhir, pihak perusahaan sudah melakukan negosiasi dengan para penyandera. Hanya saja negosiasi belum bisa menemui titik terang, karena pihak perusahaan tidak bisa menghubungi langsung para penyandera. Pihak keluarga berharap pihak perusahaan bisa segera memenuhi permintaan tebusan sebesar Rp 15 milyar demi keselamatan 10 WNI yang disandera.
Sebelumnya, kapal bermuatan batu bara yang hendak menuju Filipina dari Banjarmasin, Kalimantan, dibajak kelompok milisi Abu Sayyaf saat melintas di perbatasan Malaysia dengan Filipina dan seluruh awaknya disandera. Terdapat 10 Anak Buah Kapal WNI yang ikut disandera. Para pelaku meminta tebusan sebesar 50 juta peso atau 15 milyar rupiah, untuk membebaskan 10 WNI yang disandera, dengan batas akhir penebusan hingga Jumat 8 April, 2016. (Haryadi)