Gunungkidul, JOGJA TV| Setiap setahun sekali warga Tri Dusun Kajar yang terdiri dari Dusun Kajar 1, Kajar 2 dan Kajar 3, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan bersih dusun secara bersama-sama yang dipusatkan di Balai Dusun Kajar. Dalam bersih itu setiap warga membawa ubarampe nasi gurih, ingkung ayam, lauk pauk dan jajan pasar. Makanan ini disajikan untuk kenduri dan selanjutnya dibagi-bagikan kepada seluruh warga yang hadir sebagai bentuk sodakoh warga kepada sesama. Seluruh makanan yang disajikan ini sebagai ungkapan rasa syukur warga atas limpahan rejeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Warga Tri Dusun Kajar sejak pagi hari berduyun-duyun memadati balai padukuhan masing-masing untuk melaksanakan upacara bersih dusun yang merupakan peninggalan budaya dari nenek moyang. Warga Tri Dusun Kajar pun tampak semangat mengikuti bersih dusun ini karena disamping untuk melestarikan budaya ternyata bersih dusun juga sangat penting untuk menjaga kesatuan dan persatuan warga.
Dalam acara bersih itu warga juga dihibur dengan kesenian reog dan jathilan. Kesenian tradisional ini sebagai simbol pemersatu warga. Warga yang hadir pun tampak bergembira menikmati kesenian yang dimainkan oleh pemain pria dan wanita tersebut.
Kenduri merupakan acara pokok dari kegiatan bersih dusun. Dalam kenduri setiap warga membawa makanan dari rumah kemudian dibawa ke balai padukuhan masing-masing untuk didoakan. Setelah itu makanan tersebut dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Setiap warga mendapatkan sarangan yang berisi makanan berupa nasi gurih, daging ayam, lauk pauk dan jajan pasar. Pembagian makanan merupakan bentuk sodakoh warga.
Setelah seluruh padukuhan melaksanakan kenduri bersama warga kemudian melakukan kirab gunungan yang diawali dari padukuhan masing-masing menuju Balai Tri Dusun Kajar. Gunungan tersebut terbuat dari hasil bumi yang merupakan hasil pertanian warga setempat. Hasil bumi berupa padi, palawija, sayuran dan buah-buahan kemudian dirangkai menjadi gunungan. Gunungan yang terbuat dari hasil bumi ini sebagai simbol untuk menyatukan semua warga yang ada di Tri Dusun Kajar.
Setelah gunungan dikirab dan didoakan kemudian tiba saatnya diperebutkan kepada seluruh warga yang sudah tak sabar menunggu moment itu. Mereka berlomba-lomba merebut gunungan. Perebutan gunungan itu bukan sekedar rebutan biasa tetapi ternyata memiliki makna tersendiri. “Artinya siapa pun nanti yang bisa ngrebut apa yang di gunungan itu, warga masyarakat meyakini kalau seandainya bisa maka harapan yang dia inginkan insyallah tercapai, ” kata Ketua Panitia, Sujadiono.
Bersih dusun yang rutin diselenggarakan oleh warga Tri Dusun Kajar bukan sekedar sebagai seremonial belaka tetapi acara seperti ini juga mampu dijadikan sebagai media untuk pemersatu warga. Melalui bersih dusun warga bersama dalam suasana keakraban dan kebahagiaan. Bahkan warga dari perantauan pun menyempatkan diri untuk pulang agar bisa mengikuti bersih dusun di kampungnya. (Rum) Sumber: Adiluhung, 27/02/2018).