Bersih Dusun Ngelorejo

Admin | Sabtu, 03 Februari 2018 12:02

Gunungkidul, JOGJA TV| Acara bersih dusun atau rasulan telah menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Gunungkidul. Hampir semua wilayah di Gunungkidul menggelar rasulan sesuai hari yang telah ditetapkan oleh masing-masing dusun. Seperti halnya Dusun Ngelorejo, Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Setiap bulan rajab hari senin pahing dalam penanggalan Jawa warga Dusun Ngelorejo mengadakan upacara bersih dusun atau rasulan. Bersih dusun digelar sebagai ungkapan rasa syukur warga atas limpahan rejeki yang telah diterima warga dalam waktu satu tahun.

 

 

Dukuh Ngelorejo, Sutanto memaparkan, secara historis bersih dusun Ngelorejo bermula dari adanya wabah penyakit atau hama tanaman yang dahulu kala menyerang dusun tersebut. Untuk menghilangkan hama tersebut warga kemudian menggelar doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa yang dipanjatkan warga dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga hama tanaman hilang dari dusun tersebut dan akhirnya warga bisa panen. Sebagai ungkapan rasa syukur warga atas hasil panen tersebut maka warga menggelar rasulan bersama pada setiap bulan rajab utamanya pada hari senin pahing.

Bersih Dusun Ngelorejo digelar dengan mengadakan rangkaian kegiatan diantaranya adalah kegiatan bersih kali. Bersih kali dilakukan di mbelik atau mata air yang letaknya berada di sebelah timur Dusun Ngelorejo. Mata air tersebut dahulu kala merupakan sumber penghidupan bagi warga dusun setempat. Untuk menjaga kelestarian sumber mata air itu warga mengadakan bersih kali pada saat digelar rasulan.

 

Rangkaian kegiatan lainnya adalah kegiatan pengajian akbar yang diadakan di Balai Dusun Ngelorejo. Pengajian akbar dimaksudkan sebagai siraman rohani terhadap seluruh warga dusun. Di samping itu, juga untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh warga bisa hidup makmur sejahtera.

Rangkaian kegiatan lainnya adalah hiburan berupa jathilan dan wayang kulit semalam suntuk. Kesenian tradisional selalu dihadirkan dalam acara bersih dusun. Hal ini menandakan bahwa warga Dusun Ngelorejo masih menjunjung tinggi kesenian tradisional warisan dari nenek moyang.

Sedangkan acara inti dari bersih dusun Ngelorejo yaitu kenduri bersama. Dalam kenduri bersama ini seluruh warga dusun Ngelorejo yang terdiri dari 309 KK semuanya menyiapkan ambengan dari rumah masing-masing warga. Nasi ambeng terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur lombok ijo dan ingkung ayam. Warga tidak diwajibkan membawa ingkung ayam tetapi hanya dipersilahkan bagi warga yang mampu saja. Uborampe ambengan kemudian dimasukkan ke dalam tenggok lalu dibawa ke Balai Dusun Ngelorejo untuk didoakan bersama dalam acara kenduri. Nasi yang dibawa warga itu dikumpulkan menjadi satu dan dipisah-pisah sesuai jenisnya. Untuk nasi dikumpulkan tersendiri demikian juga untuk lauk pauk juga dikumpulkan tersendiri.

Kenduri dipimpin oleh seorang kaum. Dalam kenduri itu warga mengucapkan rasa syukur atas rejeki yang telah diterima baik berupa hasil pertanian, perdagangan maupun hasil profesi lainnya. Di samping itu, warga juga memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh warga Dusun Ngelorejo diberikan perlindungan dan dijauhkan dari segala mara bahaya. Tak lupa pula warga memohon kepada Tuhan agar diberikan kehidupan yang makmur sejahtera.

Setelah selesai membaca doa kenduri selanjutnya nasi ambeng yang dibawa warga tersebut dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Pembagian nasi ambeng ini sebagai bentuk sodakoh warga. Masing-masing orang yang datang ke acara bersih dusun mendapatkan bagian nasi lengkap dengan lauk pauknya. Dalam acara kenduri itu terlihat wujud kebersamaan warga. Inilah salah satu manfaat dari digelarnya acara bersih dusun atau rasulan. “Dengan adanya hal-hal seperti ini menambah kerekatan antar penduduk di Ngelorejo sendiri,” kata Dukuh Ngelorejo, Susanto. (Rum) Sumber: Adiluhung, selasa 30/01/’18).

 

Artikel Terkait