Syukuran Pande Besi Dusun Kajar

Admin | Kamis, 12 Mei 2016 14:41

Gunungkidul, JOGJATV| Dusun Kajar, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul terkenal sebagai sentra pembuatan alat-alat pertanian. Sebagaian besar warga Dusun Kajar I, II dan III memiliki keahlian sebagai pande besi. Berkat profesi ini kehidupan warga dusun setempat menjadi sejahtera.

Sebelum terkenal menjadi sentra pande besi konon Dusun Kajar merupakan dusun tertinggal yang jauh dari kesejahteraan. Kemudian datanglah seorang pria bernama Guno Karyo dari wilayah Bayat, Klaten. Pria ini memiliki keahlian membuat alat-alat pertanian atau disebut pande besi. Kemudian ia mengenalkan keahliannya kepada warga dusun setempat sehingga lambat laun warga dusun Kajar memiliki ketrampilan membuat alat-alat pertanian. Profesi sebagai pande besi ditularkan secara turun temurun hingga berkembang pesat sampai sekarang. Alat-alat pertanian yang dihasilkan antaralain cangkul, sabit, gathul, linggis dan pisau. Produk alat pertanian ini tak hanya dijual di wilayah Gunungkidul saja tetapi sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga mancanegara.

Dengan menekuni profesi sebagai pande besi kehidupan ekonomi warga Dusun Kajar makin sejahtera. Sebagai ungkapan rasa syukur atas apa yang telah dicapai warga dusun Kajar rutin menggelar syukuran pande besi setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa atau bulan Muharam dalam penanggalan Hijriyah.

Acara syukuran dilakukan dengan cara kenduri bersama yang diikuti oleh para empu atau pande dan para pelaku usaha alat pertanian. Dalam ritual ini, tempat-tempat yang digunakan untuk memproduksi alat pertanian dijamasi yakni disiram dengan air bunga setaman. Hal ini dimaksudkan agar para pande besi senantiasa diberikan keselamatan dan rasa tentram.

Seperti syukuran pada umumnya, syukuran pande besi juga membutuhkan sesaji untuk kenduri. Sesaji yang disiapkan antaralain nasi gurih, ingkung ayam, aneka jenang, jajan pasar dan bunga setaman. Setelah sesaji atau uborampe disiapkan oleh masing-masing warga kemudian mereka berkumpul untuk melaksanakan kenduri bersama. Dengan dipimpin oleh seorang Rois warga memanjatkan doa bersama untuk memohon keselamatan dan bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan oleh sang pencipta.

Tak hanya mengadakan kenduri bersama dalam kesempatan itu warga juga menggelar kesenian jathilan sebagai hiburan. Kesenian jathilan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan warga. Tradisi syukuran pande besi ini terus dilestarikan hingga sekarang.

 

Artikel Terkait