Klaten, JogjaTV| Dikukuhkannya batik sebagai mahakarya pusaka lisan dan tak benda oleh UNESCO berdampak positif bagi perkembangan batik di tanah air. Kini batik tak hanya dieksplor keindahannya saja tetapi juga dijadikan sebagai ladang bisnis untuk meningkatkan perekonomian warga. Seperti halnya yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK di Desa Kebondalem kidul, kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di bawah bendera Canting Mas ibu-ibu PKK di desa tersebut memproduksi batik tulis dengan motif relief candi Sojiwan dan motif-motif lainnya.
Meski bukan merupakan keturunan pembatik namun ibu-ibu PKK di Desa Kebondalem Kidul, Prambanan ini tampak lihai membatik. Mereka terampil membatik setelah mengikuti pelatihan membatik yang dibina oleh salah satu anggota PKK setempat, yakni ibu Titik Partina. Awalnya ibu-ibu di desa tersebut enggan mengikuti pelatihan membatik tetapi lambat laun mereka tertarik membatik dan kini mereka sudah berhasil membuat karya batik yang indah.
Membatik tak hanya sekedar untuk mengisi waktu luang saja namun bisa dijadikan sumber penghasilan keluarga. Batik berlabel Canting Mas karya ibu-ibu PKK desa Kebondalem kidul tak kalah indah dengan produk batik lainnya meski mereka belum lama terjun di dunia batik. Motif relief candi Sojiwan menjadi ciri khas batik Canting Mas. Motif ini terinspirasi dari situs candi Sojiwan yang terletak di Desa Kebondalem Kidul.
Keberadaan Candi Sojiwan yang sering dikunjungi wisatawan tentunya sangat mendukung pariwisata desa setempat. Dengan demikian, batik karya ibu-ibu PKK tersebut bisa dijual kepada wisatawan sebagai cenderamata. Bahkan wisatawan yang datang tak hanya membeli batik tetapi mereka juga bisa belajar membatik di desa wisata tersebut. Kegiatan membatik yang dipelopori oleh ibu-ibu PKK ini tentunya akan memajukan pariwisata di Desa Kebondalem Kidul sehingga nantinya diharapkan bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga.