Sleman, JOGJA TV| Diakuinya batik sebagai world heritage oleh UNESCO membawa angin segar terhadap industri batik di Indonesia. Masyarakat dari berbagai kalangan usia saat ini makin cinta dengan batik. Sebagai bagian dari produk fashion, batik hadir dengan berbagai motif dan warna. Tak hanya itu model busana batik juga makin trendy dan cocok dikenakan untuk acara resmi maupun santai. Saat ini memakai busana batik tidak lagi terkesan kuno tetapi justru memunculkan rasa bangga pada pemakainya. Seiring tingginya permintaan batik para pelaku usaha batik berinovasi menghadirkan busana batik yang selaras dengan perkembangan jaman. Rinas Batik salah satunya. Outlet batik yang berlokasi di Jalan Pasar Stan Timur no 181 Manisrejo, Maguwoharjo Sleman ini menghadirkan aneka model busana batik dengan desain yang trendy.
Produk fashion batik mulai dari baju, celana, kemeja, mukena dan tas terpampang rapi di outlet Rinas Batik. Menurut pemilik Rinas Batik, Rinda Meika Ramadani model baju yang tersedia di Rinas Batik mengikuti perkembangan trend. Misalnya produk fashion yang sedang ngetrend adalah baju batik kombinasi lurik maka Rinas Batik pun membuat model-model baju kombinasi lurik. Desain baju batik tersebut dibuat sendiri oleh Rinda Meika Ramadani. Model baju yang didesain oleh Rinda disesuaikan dengan usia pemakainya. Untuk kalangan remaja model baju dibuat lebih kekinian sedangkan untuk kalangan ibu-ibu model yang dibuat bisanya model tunik dengan panjang sampai lutut.
Pelanggan yang datang ke show room Rinas Batik rata-rata memilih batik cap. Batik cap lebih disukai karena warnanya lebih cerah dan motifnya juga lebih beragam. Bahan batik cap ini kemudian didesain sedemikian rupa menjadi baju-baju trendy dan kekinian. Desain baju batik yang kian inovatif menepis anggapan bahwa batik tidak lagi kuno. Batik justru membuat bangga pemakainya.
Selain menjual busana batik Rinas Batik juga melayani jasa menjahit bagi pelanggan yang ingin membuat baju sesuai model yang diinginkan. Modelnya gimana nanti bisa konsultasi langsung dengan saya, kata Rinda.
Dalam menjalankan bisnisnya Rinas Batik bekerjasama dengan para pengrajin batik dari Yogyakarta, Lasem, Solo dan Sragen. Kain batik yang disetorkan oleh para mitra pengarajin ini kemudian diproduksi menjadi aneka model baju oleh Rinas Batik dan kemudian dijual secara retail. Dalam sebulan Rina’s Batik mampu memproduksi pakaian batik sebanyak 200 potong. Rinas’s Batik memasarkan produknya melalui outlet, online dan juga melalui pameran-pameran.
Bisnis batik yang dijalankan oleh Rinda merupakan bisnis keluarga yang diturunkan oleh ibunya. Waktu pertama kali berdiri sekitar 20 tahun yang lalu Rinas Batik belum mampu memproduksi baju sendiri sehingga hanya mengambil pesanan dari para suplier yang kemudian dijual secara retail. Namun seiring berjalannya waktu kini Rinas Batik sudah mampu memproduksi busana batik dengan berbagai model yang kekinian.
Sebagai pelaku bisnis batik Rinda berharap agar batik terus berkembang, baik motif maupun modelnya. Batik harus dilestarikan sampai kapan pun karena batik adalah ciri khas budaya Indonesia. (Rum) Sumber: Amazing Batik, kamis 02/11/17).