Ratusan Petani dan Warga Ancam Demo di Balai Besar

Admin | Selasa, 29 September 2015 19:55

Sragen, www.jogjatv.tv Ratusan petani dan warga masyarakat di Sragen, Jawa Tengah, mengancam akan melakukan demo besar-besaran apabila Balai Besar Wilayah Serayu Opak Bengawan Solo menutup pintu air Colo Timur pada tanggal 1 Oktober mendatang. Petani menolak penutupan pintu air tersebut karena masih ada tanaman padi seluas seribu hektar yang masih membutuhkan air.

Menanggapi permintaan dari petani tersebut, Balai Besar Wilayah Serayu Opak Bengawan Solo melalui rapat pleno PKSDA akhirnya melakukan penundaan penutupan pintu air selama lima hari. Dengan demikian, aliran dari Colo Timur, khususnya yang menuju ke timur atau mengarah ke Sragen, masih akan berjalan hingga 5 Oktober. Dampak dari pentupan pintu air, tidak hanya dirasakan di Kabupaten Sragen saja, namun juga di sejumlah area pertanian di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo yang akan mengalami hal serupa.

Sementara itu menurut Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Nggoman, apabila Balai Besar tetap akan menutup pintu air pada tanggal 1 Oktober, maka dipastikan ribuan hektar tanaman padi milik petani akan mati mengering. Saat ini debit air pada aliran dari Colo Timur masih pada tingkat 16 m3/detik. Namun demikian, mulai tanggal 1 hingga 5 Oktober besok, debitnya akan menurun menjadi 15 m3/detik.

Menanggapi penundaan tersebut, sejumlah petani mengaku lega. Penundaan penutupan pintu air tidak hanya menguntungkan para petani saja, melainkan juga warga masyarakat Sragen, karena sumur milik warga mendapat resapan air dari saluran irigasi.

(Heru Kristyanto)

Artikel Terkait