Sleman, www.jogjatv.tv Guna meningkatkan jumlah pengawas ketenagakerjaan di Indonesia, Kementrian Ketenagakerjaan menggelar Konferensi Pengawas Ketenagakerjaan ASEAN kelima di Sleman Yogyakarta, Rabu (11/11). Konferensi ini membahas kekurangan pengawas ketenagakerjaan yang diharapkan dapat diatasi dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK. Konferensi tingkat ASEAN tersebut diikuti oleh sepuluh negara anggota ASEAN diantaranya, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Laos, Vietnam dan Myanmar. Hadir pula dalam konferensi ini perwakilan lembaga pengawasan ketenagakerjaan dari negara mitra ASEAN seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan pejabat organisasi buruh dunia-ILO, serta Presiden International Association Labour Inspector dan perwakilan ASEAN-OSHNET.
Konferensi yang akan berlangsung selama 2 hari tersebut akan membahas upaya kerjasama untuk mengatasi permasalahan kekurangan pengawasan ketenagakerjaan di negara ASEAN. Upaya tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi komunikasi seperti internet dan smartphone untuk pelayanan pengaduan masyarakat.
Kementerian Tenaga Kerja mencatat, akhir tahun 2014, Indonesia memiliki 1.776 pengawas ketenagakerjaan yang mengawasi sekitar 265.209 perusahaan. Padahal idealnya, dibutuhkan sebanyak 4.452 petugas pengawas ketenagakerjaan.
(Fauzan Ahmad)