Bantul, JOGJA TV| Tahun 2016 menjadi tonggak sejarah bagi warga Dusun Surobayan, Desa Argomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Untuk pertama kalinya mereka menggelar upacara adat merti dusun dengan menampilkan 10 gunungan dan aneka pertunjukan kesenian. Sekitar 1000 warga terlibat dalam tradisi yang baru kali pertama digelar ini.
Warga Surobayan terlihat antusias menggelar acara merti dusun. Mereka berkumpul bersama dalam suasana keakraban menyaksikan jalannya kirab budaya yang menempuh jarak 4 KM. Kirab dimulai dari lapangan Dusun Surobayan. Di tempat ini perwakilan dari tiap-tiap RT di Dusun Surobayan berkumpul bersama untuk memberangkatkan kirab. Tercatat ada 10 RT dan sekitar 1000 warga yang ikut memeriahkan kirab budaya.
Warga dari 10 RT tersebut masing-masing menyajikan gunungan berupa hasil bumi seperti aneka sayuran, buah-buahan, palawija dan padi. Aneka hasil bumi tersebut ditata rapi menyerupai replika gunung. Inilah wujud syukur warga Dusun Surobayan atas hasil panen yang melimpah. Menurut Pemangku adat setempat, Suyud gunungan merupakan tanda syukur atas limpahan rejeki dari Sang Pencipta. Gunungan itu sebagai tanda bersyukur, menggunung rejekinya.
Dalam kirab budaya ini seluruh potensi yang dimiliki warga Surobayan ditampilkan. Tak hanya potensi hasil bumi tetapi juga potensi kesenian budaya semuanya dipertontonkan kepada warga yang datang. Potensi kesenian yang disuguhkan untuk menghibur warga antaralain jathilan, oglek dan bregodo prajurit.
Jatilan :
Oglek :
Bregodo prajurit :
Merti dusun sendiri merupakan singkatan dari M: memayu, memetri yang artinya melestarikan tradisi budaya yang ada. E: eling, artinya ingat pada leluhur yang dulu membangun dusun tersebut. R: rahayu, yang artinya keselamatan dan kerukunan. T: tatanan dan I: Ilahi. Sehingga secara keseluruhan Merti diartikan Memayu eling ing rahayu tatanan Ilahi. Demikian dijelaskan oleh Pemangku Adat Dusun Surobayan, Suyud.
Rencananya Merti Dusun Surobayan akan diadakan setiap 3 tahun sekali. Melalui event budaya ini diharapkan generasi muda akan semakin cinta dengan budaya sendiri. Selama ini ada kecenderungan generasi muda kurang mencintai budaya nusantara. Harapan saya paling tidak ini menunjukkan kepada generasi muda untuk lebih mencintai budaya kita karena selama ini generasi muda kurang mencintai budaya di tanah Jawa, kata Dukuh Surobayan, Juwakir.