Magelang, www.jogjatv.tv Seorang PNS aktif yang bertugas sebagai perawat bagian pelayanan umum di Puskesmas tingkat 1 Candi Mulyo, Siswati, warga Dusun Klumit, Desa Surojoyo, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, sudah hampir dua minggu ini tidak berangkat kerja. Siswati diduga kuat mengikuti suaminya yang pergi ke Kalimantan Barat untuk bergabung dengan organisasi Gafatar. Kepergian Siswati tersebut membuat kaget rekan kerjanya. Pasalnya, sebelum berangkat ke Kalimantan, Siswati menyempatkan diri untuk berpamitan dengan rekan kerja di puskesmas, melalui pesan singkat, yang dikirimnya pada tanggal 25 Desember 2015. Dalam pesan singkatnya, Siswati yang sudah puluhan tahun menjadi PNS di Puskesmas Candi Mulyo tersebut mengaku sangat terpaksa pergi karena mengikuti suaminya. Siswati juga meminta maaf kepada seluruh pegawai puskesmas.
Rekan kerja siswati, Dokter Syrotul Aini, mengakui jika Siswati sempat mengirimkan pesan singkat tersebut secara mendadak pada tanggal 25 Desember 2015 dan semenjak itu Siswati sudah tidak pernah lagi berangkat kerja. Selama bekerja, Siswati terbilang sangat disiplin dan sering membantu tugas teman lainnya.
Berdasarkan data yang ada di Balai Desa, Surojoyo Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, siswati yang berusia 49 tahun tersebut pergi beserta suaminya Komari (52 tahun) yang juga berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang. Pasangan ini diduga kuat bergabung dengan Gafatar atau yang saat ini bernama Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA). Selain Siswati dan Komari, ketiga anaknya sudah lebih dulu berangkat ke Kalimantan Barat pada tahun 2013, yakni Dwi Cahyo Romadhon (25 tahun) dan Dwi Kusumawati (23 tahun). Sementara Agung Suliadi (27 tahun) berangkat pada tahun 2015.
Kepala Desa surojoyo, Triono menjelaskan pihaknya memastikan Komari bergabung dengan Gafatar lantaran pernah diberi majalah yang berisi tentang aktifitas Gafatar.
Hingga kini, rumah kontrakan Komari tampak sepi lantaran tidak berpenghuni, padahal masa kontrak masih tersisa dua tahun lagi. (Yuki Pramudya)