Sleman, JOGJA TV| Yogyakarta telah dinobatkan sebagai kota batik dunia oleh World Crafts Council (WWC) atau Dewan Kerajinan Dunia di Dongyang, Provinsi Zhejiang, Tiongkok pada 18 Oktober 2014. Penobatan Yogyakarta sebagai kota batik dunia tidak bersifat permanen tetapi suatu ketika bisa dicabut apabila Yogyakarta tidak memenuhi kriteria sesuai yang telah ditentukan oleh WWC. Sebagai upaya untuk mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY menyelenggarakan kegiatan Festival Jogja Kota Batik Dunia “Batik To The Moon” bertempat di Jogja Expo Center pada (25-29/10/17).
Kegiatan Jogja Kota Batik Dunia bertema “Batik to The Moon” dimaksudkan agar dapat menjadi kekuatan budaya dan ekonomi masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sehingga akan mampu meningkatkan produksi dan penjualan. Dengan demikian akan tercipta lapangan usaha untuk mengurangi kemiskinan di DIY.
Tema “Batik to The Moon” sengaja dipilih karena tema ini sangat luas dan tanpa mengenal batas negara. Bahkan konsep tanpa batas ini kemudian diimajinasikan sampai ke “bulan”. Hal ini menunjukkan bahwa batik bisa dikenakan oleh siapa saja warga dunia dan digunakan dalam berbagai acara. Tema ini juga mengingatkan kepada kita semua agar senantiasa melestarikan dan mengembangkan batik sehingga tetap menjadi mahakarya dunia.
Festival Jogja Kota Batik Dunia “Batik to The Moon” merupakan event untuk menyongsong kegiatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) pada 2018 mendatang. Jogja International Batik Biennale (JIBB) merupakan kegiatan untuk menindaklanjuti dinobatkannya Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. JIBB diselenggarakan rutin setiap dua tahun sekali sehingga event Festival Jogja Kota Batik Dunia tahun 2017 ini menjadi event untuk menyambut JIBB 2018. “Tahun 2017 ini adalah tahun antara, tahun sela untuk menuju ke JIBB yang dua tahunan tadi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Ir. Budi Antono, M.Si.
Acara fashion show menjadi pembuka dari Jogja Kota Batik Dunia. Fashion show menampilkan karya desainer Iffah M Dewi dengan label Sogan Batik Indonesia. Iffah mengangkat karya fashion batik yang terinspirasi dari kisah perjuangan Sunan Kalijaga yang berdakwah di Jawa.
Materi yang digunakan Iffah adalah batik cap khas Jogja berwarna hitam, coklat dan merah. Rangkaian desain yang ditampilkan berupa waringin-blazer, wayang-dress, tani-kebaya dan thareqa-dress.
Festival Jogja Kota Batik Dunia menjadi ajang untuk bertukar desain yang mampu menghasilkan akulturasi motif dan pewarnaan yang bisa memperkaya khasanah batik nusantara.
Pameran Festival Jogja Kota Batik Dunia dikemas secara apik dengan menampilkan tujuh kriteria Kota Kerajinan Dunia yang dimiliki Yogyakarta. Tujuh kriteria itu meliputi nilai historis, orisinalitas, upaya konservasi melalui regenerasi, nilai ekonomi, ramah lingkungan, reputasi internasional dan konsistensi.
Festival Jogja Kota Batik Dunia tidak hanya menampilkan fashion show tetapi juga menampilkan kegiatan lainnya seperti pameran batik, Jogja Batik Parade, Lomba Desain Fashion Batik trend internasional, lomba batik motif Jogja Istimewa dan lomba souvenir turunan batik.
Melalui kegiatan Festival Jogja Kota Batik Dunia diharapkan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia akan terus eksis sampai kapan pun. (Rum) Sumber: Amazing Batik, kamis 14/12/17)