Solo, www.jogjatv.tv Pemerintah Kota Surakarta pesimis instruksi Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga daging sapi selama Ramadhan hingga lebaran menjadi Rp 80.000,00/kg dapat terwujud. Pemkot Surakarta menilai, ketentuan harga tersebut akan merugikan pedagang karena angka break even point atau titik impas harga daging sapi adalah Rp 100.000,00/kg.
Agar peternak dan pengusaha daging sapi bisa mencapai titik impas dengan harga daging sapi di pasaran stabil di kisaran Rp 80.000,00/kg, pemerintah perlu melakukan langkah konkrit. Langkah tersebut diantaranya adalahn dengan memberi subsidi kepada peternak dan pengusaha daging sapi. Tanpa subsidi, peternak dan pengusaha daging sapi akan menanggung rugi besar.
Untuk Kota Solo kebutuhan daging sapi mencapai tujuh ton per hari. Dua koma tiga ton berasal dari Rumah Pemotongan Hewan Kota Solo, sedangkan lima ton lainnya berasal dari kabupaten boyolali dan daerah lain. Kota Solo sendiri bukan termasuk kota budidaya sapi, sehingga pasokan ternak sapi sangat mengandalkan daerah penghasil sapi seperti Boyolali.
Menghadapi bulan puasa dan Lebaran, Kepala Dinas Peternakan Kota Surakarta, Wenny Ekayanti ,optimis, para pengusaha daging sapi mampu memenuhi kebutuhan daging untuk masyarakat. ( Heru Kristiyanto )