Sistem Pendidikan Indonesia Belum Berbasis Budaya

Admin | Rabu, 30 Maret 2016 19:24

Yogyakarta, www.jogjatv.tv Indonesia sebagai negara berkembang, terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi rakyatnya. Sayangnya, langkah ini dinilai belum sesuai harapan, dan cenderung melenceng dari konsep pendidkan yang berbasis agama dan budaya. Sementara itu penerapan kuriklum 2013 bagi sekolah jenjang SD hingga SLTA juga dinilai belum tepat, lantaran sdm guru yang belum siap.

 

Kritik atas carut marutnya sistem pendidikan di Indonesia tersebut disampaikan Rektor UAD, Kasiyarno, usai mendengarkan pidato mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui live streaming, saat menjadi narasumber dalam seminar nasional di Kampus 4 UAD. Menurut Kasiyarno, selama ini sistem pendidikan di Indonesia, masih jauh dari usaha membentuk dan membina karakter anak. Dalam mengajar di sekolah, para guru masih mengedepankan kekerasan agar anak bisa memahami apa yang diajarkan. Selain itu, sekolah tidak lagi mengenal pendidikan berbasis budaya, etika, moral, kasih sayang, kedisiplinan dan kejujuran siswa. Selama ini guru lebih mementingkan untuk mengajar mata pelajaran sebanyak mungkin hanya untuk memenuhi jam mengajar sesuai kurikulum. Hal inilah yang menurut Kasiyarno harus diubah, dan diganti dengan inovasi pendidikan berbasis budaya, agar guru bisa membuat suasana belajar yang menyenangkan, dengan memberikan keleluasaan anak untuk mengembangkan kreatifitasnya.

 

Seminar nasional yang menghadirkan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui live streaming tersebut, digelar serentak di 17 perguruan tinggi yang tersebar di 13 provinsi di Indonesia. Bahkan kegiatan ini masuk dalam rekor MURI, dengan jumlah peserta seminar terbanyak, yakni 3.000 peserta. (Hari Atmaja)

Artikel Terkait