Magelang, www.jogjatv.tv Membludaknya okupansi atau tingkat hunian hotel di sekitar kawasan candi borobudur, khususnya setiap pelaksanaan Hari Raya Waisak dan libur panjang dinilai tidak seimbang dengan jumlah fasilitas yang ada. Staf ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata, Hari Untoro Drajat, saat membuka Konferensi Internasional Umat Buddha yang diikuti oleh tujuh negara di Asia Teggara, menyatakan, keberadaan hotel di kawasan Candi Borobudur masih sangat minim karena hampir di setiap perayaan Waisak dan libur panjang, hotel-hotel yang ada tidak mampu menampung puluhan ribu umat dan wisatawan, sehingga harus memaksimalkan fasilitas penginapan didaerah lain seperti di Yogyakarta dan di Kota Magelang. Minimnya fasilitas penginapan yang menjadi salah satu penunjang pariwisata tersebut ditengarai disebabkan oleh lambannya pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Magelang karena regulasi perizinan yang menyulitkan para pengembang. Pasalnya, pembangunan bangunan hotel di luar zona dua, merupakan wewenang penuh Pemerintah Kabupaten Magelang.
Dengan adanya Badan Otoritas Borobudur Kementerian Pariwisata akan mengembangkan kembali fasilitas penunjang pariwisata untuk mengejar target kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. ( Yuki Pramudya )