Hari kamis legi, tepatnya tanggal 7 januari 2016 menjadi hari bersejarah bagi Kadipaten Pakualaman. Di hari itu, Kanjeng Bendara Pangeran Harya (KBPH) Prabu Suryodilogo, resmi dinobatkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Pakualam X. Saat itu, suasana Kadipaten Pakualaman terlihat sangat sakral. Prosesi jumeneng dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Pakualam X segera dimulai.
Prosesi jumenengan dimulai dari emper Maerokoco menuju Seworenggo yang dilanjutkan ke ndalem ageng, kemudian menuju bangsal Sewotomo yang didahului miyos pusaka tombak kanjeng kyai buyut dan kanjeng kyai paku baru. Setelah itu, KBPH Prabu Suryodilogo keluar menuju bangsal Sewotomo. KBPH Prabu Suryodilogo, tidak langsung duduk di palenggahan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Pakualam X, namun duduk di tempat yang sudah disediakan. Dalam beberapa menit , KBPH Prabu Suryodilogo kemudian bergeser dari tempat duduk semula, menuju palenggahan KGPAA Pakualam X. Sebelum duduk, keris yang dikenakan KBPH Prabu Suryodilogo diganti dengan keris kanjeng kyai buntit sebagai penanda penobatan KBPH Prabu Suryodilogo menjadi KGPAA Pakualam X. Seusai jumenengan KGPAA Pakualam X menyampaikan medhar sabda paneteging karso yang berisi tentang harapan ke depan selama memegang amanah. Setelah itu, KGPAA Pakualam X kemudian duduk.
Prosesi dilanjutkan dengan penampilan tari bedhoyo angronakung. Usai jumenengan, pada sore harinya dilakukan kirab ageng dengan menempuh rute sekitar 4 kilometer. Kirab dimulai dari Kadipaten Pakualaman menuju jalan sultan agung, jalan gajah mada, jalan bausasran, jalan gayam, jalan cendana, jalan kusumangera, kemudian kembali ke jalan sultan agung dan kirab berakhir di Kadipaten Pakualaman.
Kadipaten Pakualaman merupakan salah satu kerajaan yang masih terus eksis hingaa sekarang. Untuk itu, KGPAA Pakualam X diharapkan bisa menjadi pengemban kebudayaan.