Imunisasi Massal Measles Rubella (MR)

Admin | Selasa, 01 Agustus 2017 19:09

Sleman, JOGJA TV| Measles Rubella (MR) merupakan jenis penyakit infeksi yang sangat berbahaya dan penularannya sangat mudah, yakni melalui udara. Untuk mencegah menjalarnya penyakit ini tidak hanya cukup dengan melakukan pola hidup bersih sehat tetapi juga diperlukan vaksin untuk memberikan kekebalan pada tubuh manusia. Terkait hal ini pada tahun 2017 Pemerintah Indonesia menjalankan program besar berskala nasional yakni kampanye imunisasi massal Measles Rubella (MR) di seluruh Pulau Jawa. Yang menjadi target dari program imunisasi MR adalah bayi umur 9 bulan hingga anak-anak umur 15 tahun. Program imunisasi MR adalah program wajib dari pemerintah dan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Untuk pelaksanaannya dilakukan di seluruh sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP. Demikian terangkum dalam Bincang Hari Ini, kamis (27/07/17) di Studio Jogja TV.

dr. Suroyo Mahfud, SpA (K) dari Fakultas Kedokteran UII Yogyakarta memaparkan measles adalah penyakit campak atau dalam bahasa Jawa sering disebut gabagen. Gejala measles atau campak adalah demam rata-rata 4 hari kemudian muncul ruam-ruam atau bintik kemerahan di belakang telinga, kepala, badan, kaki dan tangan. Setelah ruam tersebut muncul di bagian kaki dan tangan kemudian panasnya akan turun. Campak ditularkan melalui udara sehingga penyebarannya sangat mudah. Yang perlu dikhawatirkan dari campak yaitu apabila terjadi komplikasi karena bisa menyerang sampai paru-paru dan otak.

Sedangkan penyakit Rubella gejalanya lebih ringan yakni panas ringan, ruam-ruam dan jika kondisi tubuh anak dalam keadaan baik maka akan sembuh sendiri. Jika menyerang pada orang dewasa biasanya penderita akan merasakan keluhan di bagian persendian. Penyakit yang memiliki nama lain West German Measles (campak Jerman Barat) ini akan sangat berbahaya apabila menyerang pada ibu hamil, terutama usia kehamilan muda. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit rubella bisa menyebabkan kecacatan pada janin yang sedang dikandung dan setelah lahir bayi tersebut bisa mengalami tuli total, mata katarak, hydrochepalus, microchepalus, jantung bocor dan bahkan cacat mental. Berbeda dengan penyakit campak yang gejalanya sangat jelas maka penyakit rubella gejalanya terkadang tidak begitu jelas.

Mengingat begitu berbahayanya penyebaran measles (campak)- rubella maka Pemerintah mewajibkan program imunisasi massal untuk bayi mulai umur 9 bulan hingga anak-anak usia 15 tahun. Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) program imunisasi Measles Rubella akan menyasar di 1000 sekolah mulai dari PAUD hingga SMP. Sebanyak 800 anak di DIY akan menjadi target dari pelaksanaan program ini. Sedangkan untuk pelaksanaannya akan dilakukan selama dua bulan, mulai Agustus-September 2017. Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Setyaning Astutie, M.Kes.

Lebih lanjut, drg. Pembayun mengatakan program imunisasi measles rubella merupakan program wajib dari pemerintah pusat sehingga petugas kesehatan tidak perlu meminta adanya persetujuan dari orangtua siswa. Untuk melaksanakan program ini Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil Agama di DIY. Pelaksanaan imunisasi dilakukan di sekolah sehingga orangtua tidak perlu repot membawa anaknya ke Puskesmas. Setiap harinya akan ada 1-2 tim kesehatan yang diterjunkan ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan program imunisasi.

Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa imunisasi ini harus diberikan pada bayi umur 9 bulan hingga anak usia 15 tahun terlepas apakah anak tersebut pernah mendapatkan imunisasi atau belum. Jika anak mendapatkan imunisasi dobel menurut dr. Suroyo tidak menjadi masalah. Kedobelan imunisasi jauh lebih penting dibandingkan kalau tidak diimunisasi, tandas dr. Suroyo Mahfud.

Bayi dan anak yang akan diberikan imunisasi kondisi kesehatannya harus dalam keadaan baik sehingga tidak menyebabkan kefatalan. Sasaran yang tidak boleh diberikan imunisasi meliputi anak yang sedang mengalami demam, batuk pilek parah, diare hingga kekurangan cairan, anak yang sedang dalam terapi khusus, seperti leukimia atau HIV, ibu yang sedang hamil, dan anak yang baru saja mendapat tranfusi darah.

Menurut dr. Suroyo Mahfud, bayi atau anak yang telah mendapatkan imunisasi MR sebagian akan mengalami demam tetapi bukan demam tinggi. Demam biasanya akan muncul satu minggu ke depan setelah imunisasi.

Imunisasi Measles Rubella sangat penting diberikan pada bayi dan anak agar generasi mendatang terselamatkan dari penyakit yang ditularkan melalui udara ini. Masyarakat dihimbau ikut menyukseskan program imunisasi MR agar berjalan lancar. (Rum) Sumber: Bincang Hari Ini, kamis 27/07/17).

 

Artikel Terkait