Magelang, www.jogjatv.tv Puluhan ibu rumah tangga, Warga Dusun Grogol, Desa Cabelor Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menuju hilir sungai putih dengan sejumlah peralatan seperti sekop, linggis, keranjang dan gerobak angkong serta ditemani bersama sang buah hati. Meski di usia senja mereka tetap mencari rejeki dan bekerja keras melawan kerasnya alam dan ancaman banjir lahar dingin. Senyum ceria dan rasa optimis tergurat diwajah mereka jika hari ini masih bisa menggali rejeki dari yang kuasa. Di kali putih yang berhulu di gunung merapi tersebut banyak ibu rumah tangga yang bekerja keras menjadi penambang pasir dan batu. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sudah berusia lanjut, seperti Mbah Sinem dan Mbah Pawiro meski usia yang tidak lagi muda namun tak menyurutkan semangat mereka untuk mengayunkan linggis dan sekopnya.Hasil yang mereka dapat dari menambang pasir ini tak tentu, seperti Mbah Sinem hanya bisa mendapat uang 25 ribu rupiah perminggu itupun jika pasir yang dikumpulkan berhari hari tak hilang terseret banjir lahar dingin saat hujan turun.
Selain penambang pasir banyak perempuan yang menjadi pemecah batu split, tak sembarang batu bisa dipecah hanya batu tertentu yang laku dijual dengan harga 1500 rupiah per keranjang kecil. Dalam satu bulan tak lebih dari 50 keranjang saja yang bisa dihasilkan, jumlah itu sangat sedikit dibanding dengan harga sembako yang saat ini terus melejit. Namun kondisi serba kekurangan itu tak membuat ibu ibu lereng gunung merapi ini mengeluh. Mereka tetap bekerja keras demi membantu ekonomi keluarga dan tak menggantungkan hidup ke orang lain. Bahkan disaat moment hari ibu tak ada yang istimewa bagi para perempuan penambang pasir dan batu di gunung merapi karena bagi mereka penghargaan adalah bagaimana belajar ikhlas menjalani hidup tanpa harus mengeluh. ( Yuki Pramudya )