Kulonprogo, www.jogjatv.tv Nelayan di pesisir pantai selatan Kulonprogo tak berani mencari ikan di laut. Gelombang tinggi yang mencapai 5 hingga 7 meter begitu berbahaya bagi keselamatan nelayan. Jika dipaksakan untuk tetap melaut, gelombang bisa membalikan maupun memecahkan perahu mereka. Tak hanya mengerus bibir pantai, besarnya gelombang bahkan membuat air laut naik ke daratan dan menerjang bangunan mercusuar. Setengah pondasi mercusuar kini telah hilang dan tak lama lagi akan roboh. Sementara akibat tersapu gelombang 1 perahu pecah dan 2 lainnyahilang terseret ombak ke tengah laut dan hingga kini belum ditemukan. Meskipun bulan ini tengah musim lobster dan ikan tongkol, namun nelayan tak berani menurunkan perahu. Para nelayan di pantai Trisik, Bugel, Karangwuni dan Congot hanya pasrah dengan kejadian cuaca ekstrim ini. Sembari menunggu cuaca normal kembali, nelayan hanya beraktifitas memperbaiki jaring dan mengamankan perahu agar tak dihantam gelombang besar.
Para nelayan berharap cuaca ekstrim segera mereda dan bisa kembali melaut. Pasalnya permintaan hasil laut seperti lobster, bawal dan tongkol sedang meningkat. Untuk lobster harga di pasaran kini telah mencapai 700 Ribu Rupiah, sedangkan tongkol 250 Ribu Rupiah per kilogram. Demi mencukupi kebutuhan keluarga, para nelayan untuk sementara beralih profesi sebagai petani cabe maupun menjadi buruh sopir dan bangunan. ( Muhammad Sugeng )