Sleman, www.jogjatv.tv Guna memerangi radikalisme berbasis agama, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) DIY, Senin (23/11) menggelar sarasehan bertajuk Membedah Peran Intelijen dalam Deteksi Tindak Radikalisme Berbasis Agama di Asrama Haji Jalan Lingkar Utara Sleman. Saresehan yang diselenggarakan bersama Kantor Kementrian Agama Sleman tersebut dihadiri oleh sejumlah pengurus pondok pesantren, penyuluh Agama Islam, dan sejumlah organisasai sosial keagamaan se-DIY
Sarasehan menampilkan sejumlah pembicara, diantaranya, Kepala Kanwil Kementrain Agama DIY, Profesor Doktor Nisar; Dosen UIN Yogyakarta, Sahiran Syamsudin, serta Direktur Intelijen Polda DIY, Kombes Amron Ampu Lembang. Seluruhn pembicara membahas kiprah dan bahayanya tindak radikalisme berbasis agama, serta cara penanggulangannya.
Menurut Pembina FKPP DIY, Nurjamil Dimyati, radikalisme berbasis agama yang sering terjadi di berbagai daerah selama ini tidak sesuai dengan ajaran Nahdlatul Ulama. Karena, selain mencemaskam masyarakat, hal itu juga mengancam keutuhan NKRI. Sehingga NU berupaya memeranginya, namun secara persuasif.
Ungkapan senada disampaikan Kepala Kantor Kementrian Agama Sleman, Lutfi Hamid, yang menyatakan bahwa tindak radikalisme tidak sesuai ajaran Agama Islam. Karena itu, Kemenag Sleman juga akan melakukan berbagai upaya pencegahan, dengan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri dan cara penanggulangan tindak radikalisme berbasis agama yang harus dilakukan oleh masyarakat.
(Subardi)