Gunungkidul, JOGJA TV| Mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui upacara Bersih Desa atau Rasulan. Di wilayah Gunungkidul upacara adat ini masih terus dilestarikan. Tak terkecuali pula di Desa Karangrejek Kecamatan Wonosari Gunungkidul. Setiap setahun sekali warga Desa Karangrejek menggelar Bersih Desa dengan menyajikan tujuh gunungan yang merupakan symbol rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Upacara Bersih Desa Karangrejek tidak hanya diisi dengan kirab gunungan dan atraksi budaya tetapi juga diisi dengan kegiatan keagamaan yang menentramkan jiwa. Menurut Kepala Desa Karangrejek, Marjono sebelum pelaksanaan kirab budaya terlebih dahulu digelar kegiatan rohani sesuai dengan agama yang ada di desa Karangrejek. Pada malam jumat diadakan misa suci oleh umat Kristiani. Kemudian malam berikutnya yakni malam sabtu diadakan mujahadah oleh Majlis Taklim NU dan berikutnya juga diadakan doa bersama oleh kalangan Muhammadiyah.
Setelah digelar kegiatan keagamaan kemudian hari berikutnya digelar pentas seni yang menampilkan tari-tarian, elekton dan kethoprak yang merupakan potensi seni di Desa Karangrejek.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah kirab budaya yang dilaksanakan pada hari senin wage. Pada pelaksanaan kirab tersebut tujuh padukuhan yang ada di Desa Karangrejek masing-masing padukuhan diwajibkan menyajikan satu gunungan hasil bumi yang dikreasikan sesuai keinginan warga.
Kirab budaya menempuh jarak sekitar 2 KM dimulai dari wilayah Desa Karangrejek menuju Balai Desa Karangrejek. Kirab yang mengarak tujuh gunungan dan menampilkan kesenian warga menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Desa Karangrejek dan sekitarnya. Di sepanjang jalan yang dilalui kirab warga tampak berjajar menyaksikan jalannya kirab.
Tidak hanya gunungan hasil bumi yang menarik perhatian warga tetapi atraksi kesenian yang ditampilkan oleh para peserta kirab juga menyita perhatian warga. Selain itu, partisipan warga yang mengenakan kostum berbagai profesi juga turut meramaikan jalannya kirab.
Sesampainya di Balai Desa Karangrejek para peserta kirab disambut oleh Bupati Gunungkidul, Badingah beserta para perangkat Desa Karangrejek. Di situ masing-masing padukuhan menampilkan potensi kesenian yang dimiliki.
Selanjutnya, dilakukan acara serah terima gunungan dari perwakilan warga kepada Kepala Desa Karangrejek.
Setelah selesai upacara serah terima gunungan kemudian masing-masing perwakilan padukuhan menuju Pendopo Balai Desa untuk melakukan doa bersama dan kenduri yang dipimpin oleh ulama setempat.
Kenduri dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kenikmatan rejeki yang diterima. Dalam kenduri ini warga juga makan bersama sebagai bentuk sodaqoh agar rejeki yang diterima menjadi barokah. Acara makan bersama menjadi media untuk makin mengakrabkan kebersamaan warga. Mereka tampak rukun dan saling berbagi kebahagiaan.
Prosesi berikutnya adalah perebutan gunungan. Inilah moment yang selalu dinantikan oleh warga. Mereka rela berdesak-desakan demi mendapatkan bagian dari gunungan sebagai wujud ngalab berkah.
Setelah prosesi kirab gunungan selesai kemudian pada malam harinya digelar pertunjukan wayang kulit sebagai puncak acara. Pentas wayang kulit juga menampilkan dalang setempat. Hal ini merupakan upaya untuk mengangkat potensi seni yang ada di Desa Karangrejek.
Bersih Desa Karangrejek sudah menjadi kegiatan turun temurun yang merupakan warisan dari nenek moyang. Dan saat ini Bersih Desa Karangrejek sudah dimasukkan dalam agenda kegiatan rutin di Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul sehingga untuk pelaksanaannya pun mendapat kucuran dana dari Dinas terkait. Terkait upacara Bersih Desa Karangrejek maka pemerintah desa setempat berharap supaya Desa Karangrejek bisa menjadi Desa Budaya sehingga bisa lebih maju seperti desa-desa lainnya. Untuk Desa Karangrejek baru masuk di kantong budaya, arahnya menjadi rintisan budaya dan nantinya Desa Karangrejek menjadi Desa Budaya seperti desa-desa lainnya, kata Kepala Desa Karangrejek, Marjono. (Rum) Sumber: Program Adiluhung 05/09/17).