Perayaan Cap Go Meh

Admin | Rabu, 25 Mei 2016 15:48

Yogyakarta, JOGJA TV| Setiap hari ke 15 setelah perayaan tahun baru Imlek masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia menggelar perayaan Cap Go Meh sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Thai-Yi. Di Yogyakarta perayaan Cap Go Meh digelar di Klenteng Fuk Ling Miau atau lebih dikenal dengan sebutan Klenteng Gondomanan.

Setiap perayaan Cap Go Meh tiba Klenteng Gondomanan selalu ramai didatangi warga Tionghoa. Mereka berkumpul bersama dan bersuka cita menyambut Cap Go Meh. Selain untuk mempererat tali persaudaraan antar warga Tionghoa ritual Cap Go Meh juga menjadi sarana untuk tolak bala.

Ada yang khas dari perayaan Cap Go Meh yakni disajikannya lontong opor atau biasa disebut lontong Cap Go Meh untuk pengunjung yang datang ke klenteng. Hidangan lontong opor disesuaikan dengan tradisi Jawa. Sementara itu, di kota-kota lain hidangan yang disuguhkan disesuaikan dengan kuliner lokal masing-masing daerah.

Selain disuguhkan kuliner khas lontong Cap Go Meh dalam perayaan itu juga ditampilkan atraksi kesenian khas Tionghoa yakni penampilan liong samsi dari Batalyon ARHANUDSE 15 KODAM IV Diponegoro Semarang. Sebelum tampil, naga doreng meminta doa restu dari Dewa atau Tuan rumah Klenteng Fuk Ling Miau. Selain meminta doa restu naga doreng juga meminta Hu atau jimat yang dipercaya sebagai tolak bala.

Dalam mitologi Cina naga dianggap sebagai Dewa pelindung yang memberikan rejeki, kekuatan, air dan kesuburan. Bagi warga Tionghoa air dianggap sebagai lambang rejeki karena sebagian besar kehidupan warga Tionghoa di Tiongkok bermatapencaharian sebagai petani.

Dalam perayaan Cap Go Meh tak hanya kesenian Liong Samsi yang ditampilkan tetapi pada malam harinya warga juga disuguhi tembang-tembang mandarin yang tentunya menjadi hiburan menyenangkan bagi warga Tionghoa.

Cap Go Meh benar-benar menjadi ungkapan kebahagiaan dan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, setiap perayaan Imlek tiba warga Tionghoa berkumpul bersama. Tak terkecuali mereka yang ada di perantauan pun juga menyempatkan diri untuk pulang agar bisa berkumpul dengan keluarga.

Artikel Terkait