Sukoharjo, Jawa Tengah, www.jogjatv.tv – Musim penghujan serta tingginya air di Sungai Bengawan Solo, tak menyurutkan semangat para pelajar menuju ke sekolah dengan menyeberangi sungai terpanjang di pulau Jawa ini, menggunakan perahu kayu. Pergi ke sekolah. Bukan melintasi jembatan mulus, para pelajar ini menyeberang sungai bengawan, dengan perahu kayu seadanya, yang penuh resiko.
Di pinggiran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di perbatasan Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Sejumlah pelajar, mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, yang tinggal di Kabupaten Sukoharjo dan bersekolah di Solo, setiap hari harus menghadapi derasnya arus sungai Bengawan Solo, yang setiap saat mengancam keselamatan mereka.
Untuk menyeberangi derasnya arus Sungai Bengawan Solo ini, mereka hanya mengandalkan perahu kayu, atau sampan berukuran panjang 8 meter kali 1,5 meter saja. Dengan membayar seribu rupiah kepada penarik perahu, serta tidak adanya pelampung keselamatan tentu menjadi resiko bagi pelajar dan warga ini. Terlebih keterbatasan perahu membuat sebagian warga nekad menghadapi resiko dengan duduk di bibir perahu.
Perahu kayu memang menjadi tranportasi andalan warga selama ini daripada memilih menggunakan jembatan terdekat, yang jaraknya lebih jauh serta memakan waktu lama.
Meski penuh resiko sayangnya hingga kini belum ada rencana dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, maupun Pemerintah Kota Solo, untuk membangun jembatan permanen, bagi warga di kedua lokasi yang terpisah dengan Sungai Bengawan Solo ini.
Heru Kristianto