Bantul, JOGJA TV| Ajang tahunan bergengsi Jogja Fashion Week (JFW) 2017 kembali digelar di Jogja Expo Centre, mulai 23-27 Agustus 2017. Gelaran JFW merupakan wahana bagi para desainer untuk menampilkan karya-karya spektakuler mereka. Pada gelaran JFW tahun ini masih mengangkat batik sebagai karya fashion para desainer.
Fashion Show sessi pertama dibuka oleh Nathan Batik yang menampilkan karya fashion bertema Majestic Puppet in Red. Melalui tema ini desainer, Nadiantantri dan Danavia ingin mengangkat batik cap Bantul menjadi busana idola bagi anak muda.
Berikutnya, Creative Batik menampilkan karya busana dengan kreativitas yang berbeda. Di tangan desainer Khaleili Nungki batik diolah menjadi busana cantik dan elegan untuk wanita.
Bleemo Craft & Batik menampilkan batik kontemporer dengan warna-warna soft. Melalui karyanya itu desainer Enicna Yustina ingin menunjukkan bahwa batik bisa menjadi busana kekinian.
Batik Bantul Ayu menampilkan motif kombinasi klasik dan kontemporer menjadi sebuah karya busana ready to wear. Di tangan desainer Galih Restu Sanjaya motif klasik dipadukan dengan motif kontemporer. Diantaranya motif truntum yang dipadu dengan garis-garis vertical menjadi karya busana menarik.
Berikutnya, Batik Katresnan menampilkan busana batik nan adiluhung. Sang desainer Bayu Kuntani ingin menjadikan wanita Indonesia tampil elegan dengan balutan batik motif klasik. Tema Ketaman Asmoro diangkat Bayu Kuntani untuk menunjukkan kecintaannya pada warisan budaya batik Indonesia.
Desainer Prapti Haryadi dengan brand Soedrajad Griya Batik & Jahit menampilkan batik motif kawung. Padu padan batik motif kawung dengan sentuhan brokat modern menghadirkan kesan mewah bagi pemakainya.
Berbeda dengan desainer lainnya yang menampilkan batik dalam karya mereka, kali ini desainer Nadea Felisan Arroisi mengangkat kain tenun sebagai karya busana trendi dan kekinian. Warna-warna terang yang dipilih Nadea menjadikan karya yang ditampilkan terkesan mewah.