Dolar Masih Tinggi Pengusaha Ikan Hias Terancam Bangkrut

Admin | Kamis, 01 Oktober 2015 20:58

Sleman, www.jogjatv.tv Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi sejak dua bulan terakhir mulai mengancam usaha budidaya ikan hias. Bisnis ikan hias di sentra budidaya ikan koi terbesar di DIY, yang berlokasi di Dusun Blendangan Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah Sleman, kini mulai menurun. Pemilik usaha budidaya ikan hias, di Blendangan, Santoso, menyatakan sejak dolar AS merangkak naik, pemasaran ikan koi di sejumlah daerah di tanah air mengalami penurunan sekitar 30 persen. Kondisi tersebut diperparah dengan harga pakan ikan hias khusus ikan koi yang juga mengalami kenaikan. Jika sebelumnya, harga pakan ikan hias berkisar Rp 105.000,00/kg, kini harganya menjadi Rp 155.000,00/kg. Guna menekan biaya pakan, kini Santoso mencoba membuat racikan pakan ikan sendiri. Santoso juga mengaku telah menghentikan impor indukan ikan koi berkualitas dari Jepang untuk sementara karena hargannya yang melonjak tajam.

Selain ikan koi, dampak melemahnya rupiah juga membuat harga bibit ikan arwana silver yang dibudidayakan Santoso turun. Jika sebelum rupiah melemah, harga bibit ikan arwana silver ukuran 6 cm dapat mencapai Rp 30.000,00 per ekor, kini harganya hanya berkisar Rp 18.000,00 per ekor. Meski demikian Santoso tetap mengekspor bibit ikan arwana tersebut ke Singapura dan Tiongkok yang menjadi pangsa pasar ikan arwana, dengan jumlah pengiriman 2.000-3.000 ekor setiap dua pekan. Hal itu dilakukan agar usahanya tidak gulung tikar.

Melihat nilai tukar rupiah yang tak kunjung membaik, Santoso berharap pemerintah memberikan pendampingan bagi pembudidaya ikan hias, terlebih akhir tahun nanti Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. (Hari Atmaja)

Artikel Terkait