Bersih Dusun Kedung Rekatkan Persatuan Warga

Admin | Sabtu, 15 Juli 2017 11:46

Gunungkidul, JOGJA TV| Tradisi Bersih Dusun atau Rasulan masih mengakar kuat dalam kehidupan warga di pedesaan. Tak terkecuali warga masyarakat Dusun Kedung I dan Kedung II, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Setiap setahun sekali, tepatnya pada hari senin pahing, bulan Rajab dalam penanggalan Jawa masyarakat dusun setempat melaksanakan upacara rasulan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rejeki. Selain sebagai ungkapan rasa syukur tradisi bersih dusun ternyata juga efektif menjadi sarana untuk merekatkan persaudaraan antar warga.

Bersih Dusun Kedung menjadi acara yang selalu dinanti-nanti oleh warga Dusun Kedung I dan Kedung II serta warga dusun sekitarnya. Upacara adat yang rutin diadakan setahun sekali ini benar-benar menarik perhatian warga. Bahkan warga yang merantau ke daerah lain pun menyempatkan diri untuk pulang agar bisa berkumpul bersama warga lainnya dalam tradisi bersih dusun ini. Perkembangan jaman yang sarat teknologi ternyata tidak memudarkan semangat warga untuk terus melestarikan upacara adat bersih dusun Kedung.

Bersih Dusun Kedung dimeriahkan dengan berbagai macam hiburan, antaralain kesenian Doger Singo Nugroho, uyon-uyon, wayang kulit semalam suntuk serta penampilan dangdut dan campursari.

Pelaksanaan Bersih Dusun Kedung diawali dengan kirab gunungan hasil bumi yang merupakan persembahan dari 13 RT yang ada di Dusun Kedung I dan Kedung II. Masing-masing RT menampilkan gunungan hasil bumi dengan dekorasi yang menarik. Berbagai jenis sayuran, buah-buahan, padi dan palawija dirangkai indah menyerupai bentuk gunung. Gunungan merupakan simbol rasa syukur warga atas limpahan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa.

Selain kirab gunungan acara tersebut juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian Doger Singo Nugroho yang menggambarkan persatuan dan kesatuan warga Dusun Kedung I dan Kedung II. Atraksi kesenian ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga.

Usai penampilan kesenian doger warga kemudian mengikuti doa bersama dan kenduri yang dipimpin oleh ulama setempat. Untuk keperluan kenduri setiap warga membawa makanan berupa nasi, lauk pauk dan ingkung ayam. Makanan ini ditaruh dalam tenggok dan beralaskan daun. Dalam kenduri ini terkandung harapan agar pelaksanaan acara bersih dusun berjalan lancar dari awal sampai akhir serta mendatangkan barokah bagi seluruh warga.

Selanjutnya, gunungan hasil bumi yang telah didoakan kemudian diperebutkan kepada seluruh warga yang menyaksikan acara tersebut. Warga nampak antusias berusaha mendapatkan bagian dari gunungan yang dipercaya dapat mendatangkan berkah. Tradisi ngalab berkah ini senantiasa ditunggu-tunggu oleh warga.

Event budaya bersih dusun bukan hanya mengedepankan unsur suka ria namun ada harapan mulia dibalik acara tersebut. Melalui upacara bersih dusun warga berharap agar persatuan dan kesatuan warga kedua dusun dapat selalu terjaga. Di samping itu, terkandung harapan pula agar hasil panen di tahun-tahun berikutnya menjadi lebih baik sehingga mendatangkan kemakmuran bagi seluruh warga. (Rum) Sumber: Adiluhung, selasa 11/07/17)

Artikel Terkait